Portugal dan Generasi Yang Tidak Diperhitungkan

Portugal merupakan salah satu dari banyak negara yang tidak begitu diperhitungkan untuk melaju lebih jauh di Piala Dunia 2022. Bahkan untuk sekedar berangkat ke Qatar, Portugal harus melalui babak playoff kualifikasi zona Eropa. Sebab mereka hanya menempati urutan kedua dalam klasemen grup A pada Kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa, di bawah Serbia.

Secara prestasi di kancah piala dunia, Portugal terhitung cupu. Prestasi terbaik mereka hanya menjadi juara ketiga dalam Piala Dunia 1966 yang saat itu juga merupakan debut Portugal di piala dunia.

Sedangkan, 4 edisi piala dunia setelahnya Portugal gagal lolos. Mereka kembali masuk pada Piala Dunia 1986 dan berakhir di fase grup. Sama seperti sebelumnya, 3 edisi mereka tidak lolos lagi.

Namun, memasuki tahun 2000an Portugal selalu berhasil masuk ke piala dunia. Dari 5 edisi piala dunia, prestasi terbaik mereka hanya menjadi juara keempat di Piala Dunia 2006. Selebihnya, mereka hanya sampai di babak 16 besar.

Golden Generation

Pada tahun 2000an awal, Portugal mempunyai generasi emas yang sempat digadang-gadang akan menjadi tahunnya Portugal. Dari tahun 2000 hingga 2006, skuat Portugal dihuni banyak pemain bintang seperti Rui Costa, Joรฃo Pinto, Paulo Sousa, Costinha, Ricardo Carvalho, Luรญs Figo, Nuno Gomes, Pauleta, Deco dan Simรฃo.

Piala Eropa tahun 2000 menjadi awal dari bersinarnya generasi ini. Pada turnamen tersebut, Portugal bisa melaju hingga semifinal sebelum akhirnya ditaklukkan oleh Prancis yang pada akhirnya menjadi juara.

Sedangkan pada Piala Eropa 2004, Portugal kembali melesat dan hampir saja merengkuh juara. Namun, di partai puncak mereka yang berstatus sebagai tuan rumah justru kalah oleh negara yang bahkan tidak dijagokan untuk melaju pesat, yaitu Yunani.

Sungguh sebuah anomali generasi emas Portugal pada Piala Eropa 2004. Ternyata, bermain di hadapan penonton sendiri belum cukup mampu untuk membuat Portugal merengkuh juara. Mereka harus dikalahkan oleh tim kuda hitam yang sangat fenomenal saat itu, Yunani.

Portugal dan Generasi Yang Tidak Diperhitungkan
Sumber: 90min

Harapan generasi emas Portugal ini hadir kembali dalam gelaran Piala Dunia 2006. Dengan skuat generasi memang yang sudah dimakan usia, mereka tentunya mengincar โ€œemasโ€ dalam turnamen tersebut, sebab sudah tidak ada waktu lagi bagi mereka para generasi emas untuk bisa mengharumkan nama Portugal.

Sayang seribu sayang, mereka harus takluk di semifinal oleh sang juara, Prancis. Penderitaan berlanjut di perebutan tempat ketiga, mereka dihabisi sang tuan rumah Jerman. Akhirnya mereka harus puas menjadi โ€œjuara keempatโ€.

Pada akhirnya, generasi emas Portugal ini tidak benar-benar โ€œemasโ€. Sebab Figo dkk. tidak dapat membawa Portugal meraih gelar juara.

The New Era

Setelah habisnya era generasi emas Portugal 2000an, sekarang muncullah era baru keemasan Portugal. Era ini dipimpin oleh sang mega bintang Cristiano Ronaldo. Bersama dengan sang maestro, Portugal akhirnya dapat menjadi juara di dua turnamen internasional.

Walaupun dengan skuat yang tidak emas-emas amat, namun Ronado dkk. dapat membuktikan bahwa kerja kolektif beserta dengan faktor keberuntungan mereka dapat membuahkan hasil.

Portugal dan Generasi Yang Tidak Diperhitungkan
Sumber: Sky Sports

Tepatnya pada Piala Eropa 2016. Portugal datang ke Prancis tidak dengan status tim yang diprediksi akan menjadi juara. Bahkan Portugal dalam fase grup hanya mengantongi 3 poin dari hasil 3 kali pertandingan, dan hanya menduduki peringkat ketiga saat itu dibawah Hungaria dan Austria.

Mereka lolos ke babak 16 besar setelah mampu menduduki peringkat ketiga dari 6 negara yang tergabung dalam grup peringkat terbaik ketiga. Itu pun mereka hanya unggul selisih gol yang hanya 0.

Pada 16 besar, mereka berhasil mengalahkan Kroasia melalu perpanjangan waktu. Kemudian mengalahkan Polandia lewat adu penalti di perempat final. Mengalahkan Wales di semifinal. Dan secara mengejutkan mengalahkan Prancis di final memalui babak perpanjangan waktu dengan skor tipis 0-1.

Portugal juga menjadi juara lagi di turnamen National League pada tahun 2019 setelah mengalahkan Belanda di final dengan skor tipis 1-0.

Skuat Yang Luput Dibicarakan

Pada Piala Dunia 2022 ini, Fernando Santos sebenarnya mempunyai skuat yang lebih baik secara kualitas dari pada tahun-tahun sebelumnya. Mungkin tahun ini bisa disebut sebagai era baru Portugal yang lahir.

Dibawah bimbingan sang maestro Ronaldo, banyak pemain muda potensial disetiap lini posisi yang sedang naik daun. Sebut saja Diogo Costa di bawah mistar gawang. Di sektor bek ada pemain muda macam Antonio Silva dan Diogo Dalot yang dibimbing oleh senior seperti Pepe dan Cancelo.

Posisi gelandang pun sama, ada pemain bintang macam Rรบben Neves, Bernardo Silva, Bruno Fernandes serta pemain muda potensial Vitinha. Disektor depan tidak kalah menyeramkan, ada pemain muda potensial pada diri Rafael Leรฃo, Joรฃo Fรฉlix dan Gonรงalo Ramos yang akan dibimbing langsung oleh Cristiano Ronaldo.

Namun, ada satu hal yang mungkin cukup mengganggu Portugal nantinya. Justru masalah itu hadir dari sang mega bintang mereka, Cristiano Ronaldo. Setelah wawancara heboh Ronaldo bersama Piers Morgan pada minggu lalu, sontak seluruh dunia membicarakan masalah hubungan Ronaldo dengan klubnya Manchester United.

Bahkan berita terakhir menunjukkan bahwa Ronaldo dan Manchester United sudah bersepakat mengakhiri kontraknya secara baik-baik.

Portugal dan Generasi Yang Tidak Diperhitungkan
Sumber: manutd.com

Bagi awak media, tentu hal semacam ini yang terus mereka angkat dari pada membahas terkait kedalaman skuat Portugal yang sebenarnya telah melahirkan generasi yang baru. Padahal, bisa jadi ini merupakan Piala Dunia terakhir Ronaldo sebelum ia pensiun.

Tentunya tinggal bagaimana Fernando Santos mengendalikan suasana ruang ganti Portugal. Jika ia mampu mengendalikan dan memisahkan masalah pribadi dengan yang ada di tim nasional, bukan tidak mungkin akan muncul semangat baru dalam diri skuat Portugal tersebut.

Semangat baru ini juga bisa muncul bagi rekan-rekan Ronaldo di Portugal. mereka harusnya bisa memberikan trofi pertama Piala Dunia untuk Ronaldo yang mungkin sebentar lagi kariernya akan habis.

Tabik!


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *