Era Emas Sampdoria

Ayosport.com – Sampdoria merupakan tim dari kota Genoa. Klub ini berakar dari dua klub yaitu Sampierdarenese dan Andrea Doria. Kedua klub sama-sama lahir sama sebelum abad 20 dimulai.Sampierdarenese lahir pada 1891 namun baru membuka bagian sepak bola pada 1899. Sementara Andrea Doria berdiri pada 1895 yang langsung mengkhususkan diri pada sepak bola.

Dalam perjalanannya, Sampierdarenese dan Andrea Doria sempat bergabung dan membentuk La Dominante Genova setelah musim 1926/1927.Semusim berikutnya mereka memakai nama Liguria. Namun musim mereka buruk karena degradasi. Sampierdarenese dan Andrea Doria kemballi berpisah.

Tahun 1937 Sampierdarenese bergabung dengan Corniglianese dan Rivarolese lalu membentuk Associazione Liguria Calcio.Setelah berakhirnya Perang Dunia II, baru Sampierdarenese dan Andrea Doria bergabung dan membentuk Unione Calcio Sampdoria.

Sampdoria menapaki masa keemasan setelah dibeli pengusaha minyak Paolo Mantovani pada 1979 saat masih di Serie B.Perlahan Sampdoria meraih prestasi gemilang. Coppa Italia pertama diraih tahun 1985. Gelar kedua dan ketiga diraih secara beruntun pada 1988 dan 1989.Berkat prestasi di Coppa Italia tersebut, Sampdoria merasakan persaingan Piala Winners. Musim 1988/1989 Sampdoria melaju ke final namun takluk dari Barcelona di partai puncak.

Baru semusim berikutnya Sampdoria menjuarai Piala Winners setelah mengalahkan Anderlecht di laga final. Puncak lain prestasi Sampdoria terjadi musim berikutnya. Serie A memasuki musim 1990/1991, Il Samp diperkuat beberapa pemain yang cukup familiar bagi penggemar Serie A dekade 1990-an.

Sementara para strikers terdiri dari Gianluca Vialli, Roberto Mancini, Marco Branca, dan Umberto Calcagno. Dengan komposisi tersebut, Vujadin Boškov meracik tim yang kemudian sukses menjuarai Serie A musim 1990/1991. Musim tersebut memang berlangsung luar biasa untuk Sampdoria. Mereka memainkan total 34 laga kandang dan tandang melawan 17 klub lain di Serie A.

 

Mengawali musim dengan kurang meyakinkan, Sampdoria tak tergeser dari puncak klasemen setelah pekan ke 25. Mereka mengemas 20 kemenangan, 11 hasil seri dan hanya 3 kali kalah.Nilai 51 poin yang diraih Sampdoria tak sanggup dikejar AC Milan di posisi kedua dan Inter di posisi ketiga.

Jarak Sampdoria dengan kedua tim tim di bawahnya berselisih hingga 5 poin dengan AC Milan dan Inter yang sama-sama mengemas 46 poin.Duo klub Milan itu mengalami penurunan performa terutama di akhir kompetisi. Sementara Sampdoria setelah kekalahan ketiga di paruh pertama, sukses mencatatkan 18 laga beruntun tidak terkalahkan hingga akhir musim.

Mereka pun hanya kebobolan 8 gol pada laga tandang. Sedikit catatan bahwa ketika itu poin perhitungan belum seperti sekarang. Kemenangan masih bernilai 2 poin bukan 3 angka. Hasil seri bernilai 1 poin dan kalah 0 poin masih sama seperti sekarang.

Sementara itu catatan dari statistik, Vialli yang belum identik dengan kepala plontos, sukses menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan 19 gol.Rekan duetnya, Mancini, yang penampilannya nyaris tanpa perubahan hingga kini, mengemas dua digit dengan 12 gol dicetak. Hampir separuh gol Sampdoria yang berjumlah 57 dicetak oleh keduanya.

Sementara itu catatan dari statistik, Vialli yang belum identik dengan kepala plontos, sukses menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan 19 gol.Rekan duetnya, Mancini, yang penampilannya nyaris tanpa perubahan hingga kini, mengemas dua digit dengan 12 gol dicetak. Hampir separuh gol Sampdoria yang berjumlah 57 dicetak oleh keduanya.

Jumlah kemasukan gol Sampdoria hanya kalah dari AC Milan yang memang ketika itu memiliki barisan bek tangguh.Surplus 33 gol yang dimiliki Sampdoria menjadi yang tertinggi dengan catatan 57 gol dicetak berbanding 24 kemasukan. Giuseppe Dossena menjadi satu-satunya pemain yang tampil di semua laga Serie A untuk Il Samp.

Raihan juara Serie A Sampdoria ketika itu sedikit banyak tidak terduga. Sampdoria sebelumnya tak pernah mencapai lebih tinggi dari posisi 4.AC Milan dan Inter yang mengakhiri musim di peringkat 2 dan 3 sukses dikalahkan secara kandang dan tandang.Napoli sang juara bertahan pun bernasib sama, kalah kandang dan tandang atas Sampdoria. Juventus juga tak sanggup mengalahkan Sampdoria.

Kekalahan pertama diderita dari rival sekota Genoa, namun bisa dibalas di pertemuan kedua. Hanya Torino satu-satunya klub yang tak sempat dikalahkan Sampdoria musim itu. Kekalahan lain diderita dari Lecce namun bisa dikalahkan balik di pertemuan kedua.Melihat hal tersebut, perjalanan Sampdoria memang luar biasa. Sampdoria sendiri diperkuat empat pemain tim nasional Italia pada Piala Dunia 1990 yaitu Vialli, Mancini, Vierchowod dan Pagliuca, namun hanya Vialli yang sering tampil di lapangan.

Wajar Sampdoria tak lebih diunggulkan dibanding klub lain untuk menjuarai Serie A. Juventus memiliki Roberto Baggio yang baru bergabung dari Fiorentina. AC Milan memiliki trio Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard yang pernah juara Piala Eropa dengan Belanda. Sementara Inter diperkuat Andreas Brehme, Lothar Matthaeus, dan Juergen Klinsmann dari sang juara dunia Jerman.

Lalu masih ada Napoli dengan Diego Maradona yang pernah menjadi juara dunia dengan Argentina. Saingan sekota, Genoa yang kemudian menempati peringkat 4, memiliki duet Carlos Aguilera dan Tomáš Skuhravý yang kemudian sama-sama mencetak 15 gol.Sementara itu Rudi Voeller, juga juara dunia dengan Jerman, masih bermain di AS Roma. Serie A ketika itu belum dibanjiri pemain asing karena pembatasan hanya 3 pemain impor. Maka wajar pemain asing yang masuk memang berkualitas.

Gelar tersebut masih menjadi gelar satu-satunya yang bisa diraih Sampdoria sampai sekarang. Setelah itu perlahan Sampdoria menurun, terlebih setelah kematian Paolo Mantovani.Beberapa pemain lalu datang dan pergi. Namun penurunan Sampdoria tak tercegah. Memang mereka tidak langsung jatuh.

Semusim setelah scudetto diraih, Sampdoria melaju ke final Piala Champions sebelum tumbang oleh Barcelona.Mereka juga masih sekali lagi menjuarai Coppa Italia tahun 1994, juga masuk ke semi-final Piala Winners 1994/1995.Akan tetapi kurang dari 10 tahun setelah scudetto diraih, Sampdoria turun ke Serie B pada musim 1998/1999.

Setelahnya, klub yang bermarkas di Luigi Ferraris ini menjalani musim yang naik turun. Mereka kembali ke Serie A bahkan bermain di Zona Eropa. Peringkat 4 di Serie A pun sempat diraihnya.Sampdoria juga pernah turun lagi ke Serie B hanya untuk kembali ke Serie A. Meskipun demikian Sampdoria memiliki catatan tersendiri di Serie A. Mereka klub terakhir dengan status juara baru Serie A.

Takdir Serie A setelah Perang Dunia II, hanya ada 6 klub baru dengan status juara baru. Selebihnya Serie A seperti biasa dikuasai wajah lama seperti Juventus, AC Milan dan Inter.Selingan juara hanya terjadi dua musim saat Serie A dijuarai AS Roma dan SS Lazio.

 

 


Posted

in

, ,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *