Perunggu Buat Kroasia, Hormat Buat Maroko

Perunggu Buat Kroasia, Hormat Buat Maroko

Perunggu Buat Kroasia, Hormat Buat Maroko

Pertandingan play-off 3rd place yang mempertemukan kedua negara kuda hitam pada Piala Dunia 2022 terlah berakhir. Pertandingan semalam berlangsung seru sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan yang dilaksanakan di Khalifa Internasional Stadium.

Pertandingan tersebut yang mempertemukan Kroasia dengan Maroko sebenarnya sudah pernah dilaksanakan, tepatnya 24 hari yang lalu ketika kedua negara bersua di babak fase grup. Saat itu, pertandingan berjalan sengit dan berakhir dengan skor kaca mata. Menjadi kejutan ketika tidak banyak orang memprediksi kedua negara ini akan bertemu lagi, apa lagi di babak perebutan tempat ketiga.

Review Pertandingan

Diawal pertandingan kedua tim sudah saling menyerang. Gol pertama jatuh dari kepala sang bek muda potensial Gvardiol pada menit ke 7 setelah menerima umpan manis Perisic melalui sundulan kepalanya, Gvardiol kemudian melakukan sundulan sambil terbang dan berhasil membobol gawang Bounou.

Tak ingin tertinggal, Maroko langsung tancap gas setelah gol tersebut. Terbukti dua menit pasca gol Gvardiol, tim asuhan Walid Regradui berhasil menyamakan kedudukan lewat Achraf Dari. Berawal dari tendangan bebas Ziyech yang kemudian mengenai kepala Modric namun bola tersebut jatuh di kepala Archaf. Dengan mudah ia berhasil membobol gawang Livakovic.

Perunggu Buat Kroasia, Hormat Buat Maroko
Gvardiol merayakan golnya | Sumber: FIFA

Namun, tiga menit menjelang waktu normal berakhir di babak pertama, Kroasia dapat menggandakan keunggulannya. Kali ini berasal dari kaki Mislav Orsic. Berawal dari umpan Kovacic, Orsic yang berada di sisi kiri kemudian melakukan tendangan melengkung indah yang menghujan pojok atas gawang Bounou. 2-1 untuk Kroasia bertahan hingga babak pertama usai.

Hingga pertandingan berakhir di 90 menit, tidak ada lagi gol tambahan bagi kedua negara, walaupun mereka saling balas menyerang, namun kegigihan pertahanan dan kiper kedua negara dapat menggagalkan segala serangan yang datang. Dengan hasil ini Kroasia-lah yang menempati podium ke tiga.

Momen Penting

Gvardiol yang datang ke piala dunia dengan label salah satu bek terbaik saat ini. Bagi Gvardiol, ia menjadi pemain termuda yang mencetak gol di piala dunia untuk Kroasia dengan 20 tahun 328 hari.

Setelah beberapa pertandingan ia bermain dengan apik, salah satunya ketika menggagalkan tendangan Lukaku lewat tekelnya di babak fase grup melawan Belgia. Namun ia kemudian menjadi bulan-bulanan Messi di semifinal kemarin.

Namun, ia berhasil membuktikan dirinya dan meyakinkan semua orang bahwa ia adalah salah satu bek terbaik di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol pada pertandingan semalam. Ia mungkin datang ke Qatar dengan topeng pelindungnya, namun ia kembali dengan nama dan wajah yang sudah familier bagi kebanyakan orang.

Selain itu ada beberapa catatan menarik dari babak perebutan tempat ketiga. Dalam 11 kali edisi terakhir piala dunia, yang menempati podium ketiga adalah negara asal benua Eropa. Terakhir kali non-Eropa terjadi pada tahun 1978, saat itu Brazil menempati podium ketiga.

Perunggu Buat Kroasia, Hormat Buat Maroko
Sumber: FIFA

Ada juga catatan Maroko yang menjadi negara non-Eropa dan non-Amerika Selatan yang menempati podium keempat pada piala dunia setelah sebelumnya ada Korea Selatan di tahun 2002.

Bagi pemain, ada beberapa catatan menarik. Bilal El Khannouss, pemain Maroko menjalani debutnya bersama negaranya semalam, pemain berusia 18 tahun tersebut menjadi pemain termuda bagi Maroko. Uniknya, ia baru saja melakukan debut profesionalnya 7 bulan sebelum ini, bersama klubnya Genk.

Selain itu, asis yang diberikan Perisic ke Gvardiol menjadikan dirinya terlibat di 11 gol (6 gol, 5 asis) dari tiga edisi piala dunia. Dirinya hanya kalah dari Messi dengan torehan keterlibatan 16 gol bagi Argentina.

Bukanlah Panggung Hiburan

Bagi banyak orang, pertandingan semalam bukanlah laga yang menarik. Bagaimana tidak, mereka adalah negara yang kalah di semifinal. Ibaratnya seperti pertandingan yang dilaksanakan guna menghibur tim yang gagal melaju ke final.

Ada juga yang menyebut pertandingan perebutan tempat ketiga ini merupakan panggung unjuk gigi para pemain yang kurang menit bermain di turnamen ini untuk bermain seperti mencoba para pemain muda debutan.

Hal di atas memang benar, namun bagi sebagian orang lagi, pertandingan tersebut sangatlah penting apalagi mempertemukan dua negara yang di cap sebagai kuda hitam turnamen ini.

Sebab apa pun hasilnya, bagi mereka sudah menjadi hal yang sangat membanggakan. Bagi Kroasia misalnya, mereka akhirnya dapat menjadi juara ketiga untuk kedua kalinya setelah pertama mereka lakukan di Piala Dunia 1998. Setidaknya mereka pulang ke tanah mereka dengan membawa hasil yang baik dan membanggakan.

Sedangkan bagi Maroko, keberhasilan mereka melaju hingga ke babak semifinal sudah menjadi hal yang sangat cukup bagi mereka dan para warganya, apalagi mereka melaju setelah menyingkirkan beberapa negara unggulan.

Bahkan Walid Regradui mengatakan target mereka selanjutnya adalah memenangkan Piala Afrika 2023. Melihat pencapaian mereka saat ini di Piala Dunia 2022, bukan tidak mungkin Maroko akan menjadi kandidat juara pada Piala Afrika mendatang.

Perunggu Buat Kroasia, Hormat Buat Maroko
Sumber: FIFA

***

Cerita Kroasia dan Maroko ini akan menjadi sebuah cerita yang menarik dikemudian hari. Bagaimana mungkin negara pecahan Yugoslavia ini berhasil melaju ke semifinal dua kali berturut-turut pada piala dunia. Sedangkan bagi Maroko, mereka bisa dikatakan sebagai negara tersukses di dataran Afrika pada Piala Dunia.

Sampai jumpa Kroasia dan Maroko, tentu kami akan merindukan tim kuda hitam macam kalian di Piala Dunia selanjutnya. Setidaknya terima kasih telah memberikan hiburan yang sangat menarik bagi kami para pecinta sepakbola.

Tabik!


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *