Saat-saat Menyenangkan Menonton Sepakbola

Piala Dunia 2022 telah memasuki babak 16 besar, artinya turnamen 4 tahunan ini sudah hendak selesai, sebab tinggal menyisakan beberapa lagi hingga menuju final besok tanggal 18 Desember.

Euforia piala dunia memang tidak bisa di pandang remeh. Sebab, turnamen akbar ini bisa menjadi sebuah wadah bagi orang-orang terutama di Indonesia untuk melakukan pelbagai macam aktivitas guna merayakan turnamen besar ini.

Karena piala dunia hanya dilakukan 4 tahun sekali, jadi tentunya semua orang sangat antusias guna menyambutnya. Setidaknya ada beberapa hal yang biasanya orang-orang lakukan ketika Piala Dunia berlangsung.

Penulis sendiri mulai mengikuti piala dunia pertama ketika sang il fenomeno sedang berjaya dengan rambut uniknya di Piala Dunia 2002. Walaupun saat itu masih berumur 5 tahun, namun euforia yang ada saat itu sungguh masih terasa di ingatan.

Setidaknya ada beberapa hal yang menarik untuk dibahas dan dibicarakan tentang euforia tersebut.

Korea Jepang 2002

Piala dunia ini merupakan piala dunia pertama kali yang digelar di benua Asia dan pertama kalinya FIFA menunjuk dua negara sebagai tuan rumah bersama. Ada banyak hal yang masih terekam dalam memori penulis, salah satunya adalah 3 maskot unik yang selalu muncul dilayar kaca yaitu Ato, Kaz, dan Nik.

Selain itu hal yang masih terekam dalam kepala tentu saja Brazil yang menjadi juara serta Ronaldo dengan rambut uniknya di sepanjang turnamen. Usut punya usut ternyata Ronaldo memotong rambutnya sedemikian rupa guna memberikan tanda anaknya untuk mengenali dirinya ketika melihatnya bermain.

Hanya dua itu saja yang masih terekam hingga sekarang, selebihnya mengenal Piala Dunia 2002 ketika sudah tumbuh dewasa. Contohnya seperti hal-hal kontroversial yang terjadi selama pertandingan antara Korea Selatan menghadapi Italia.

Jerman 2006

Pada piala dunia kali ini penulis sudah bisa merasakan euforia lebih. Sudah mulai mengenal begadang dan menonton di depan layar TV bersama saudara. Atau ketika tidur lebih awal didepan TV guna mempersiapkan tenaga nonton pertandingan di tengah hari.

Memoar yang paling tersimpan adalah tandukan kepala Zidane ke dada Materazzi di final yang mempertemukan Italia melawan Jerman. Hal itu membuat Zizou menerima kartu merah langsung. Dan pada akhirnya Italia-lah yang menjadi jawara pada 2006.

Dari awal turnamen hingga akhir, saya memang suka dengan Italia sebab klub favorit saya adalah AC Milan yang bermain di Serie-A Italia. Saya bahkan hampir menonton semua pertandingan kala itu, asal jam mainnya tidak terlalu larut dan mengganggu waktu istirahat sebab di pagi hari hari berangkat sekolah.

Afrika Selatan 2010

Mungkin bagi kalian semua, Piala Dunia 2010 menjadi urutan atas piala dunia favorit. Sebab, memoar yang ada pada 2010 sangat terekam dengan baik. Kita tentu hafal bagaimana lagu Waka Waka dan Wavin Flag berkumandang di TV. Sungguh ikonik sekali.

Lagu Waka Waka yang dibawakan oleh Shakira jadi lagu Piala Dunia yang paling sukses sepanjang sejarah dengan 15 juta kali diunduh oleh para pendengar di seluruh dunia saat itu.

Selain itu, Piala Dunia 2010 juga menghasilkan selebrasi unik bagaimana Tsabalala mencetak gol pertama Piala Dunia 2010 dengan sangat bagus dan bahkan menjadi salah satu gol terbaik di pembukaan piala dunia.

Percampuran budaya di Afrika Selatan pun sangat menarik. Bagaimana mereka kemudian mengenalkan trompet yang dinamakan Vuvuzela selalu berkumandang di dalam maupun luar stadion. Walaupun suara dari trompet ini bisa membuat konsentrasi para pemain terganggu namun suara yang keluar sungguh terngiang dan memiliki ciri khas sendiri.

Selain itu, ada bola Jabulani yang banyak menjadi kambing hitam para pemain. Para pemain beranggapan bahwa sulit mengontrol bola tersebut sebab terlalu ringan dan bagi kiper sulit unik menebak arah dari putaran bola tersebut.

Yang terakhir adalah selebriti yang terkenal dengan prediksi dan tebakannya, Paul si Gurita. Hewan yang berasal dari kota Oberhausen ini mampu meramal beberapa pertandingan dengan tepat.

Brazil 2014

Jikalau kita berbicara tentang Piala Dunia 2014, memori kita pasti terbawa ke pertandingan tim nasional Brazil yang dibantai habis oleh Jerman didepan penduduk dan negara mereka sendiri dengan skor sangat tragis, yaitu 1,7 untuk kemenangan Jerman.

Piala dunia ini mengenalkan teknologi baru bernama goal line technology guna menghindari lagi kesalahan wasit terutama ketika pertandingan Inggris melawan Jerman yang mana tendangan jarak jauh Lampard berhasil melewati garis gawang namun tidak dihitung gol pada Piala Dunia 2010.

Selain itu ada aksi konyol Luis Suarez yang menggigit bahu bek Italia Giorgio Chiellini. Hal itu membuat dirinya jatuhi sangsi oleh FIFA. Ada juga gol unik nan menawan dari Robin van Persie yang melakukan diving header dengan sangat baik ke gawang Manuel Neuer.

Russia 2018

Tidak banyak memori yang terekam pada Piala Dunia 2018, mungkin karena sudah tidak begitu mengikuti atau euforianya yang kurang. Tapi hal yang bisa diingat adalah penggunaan teknologi baru dari FIFA yaitu VAR (Video Assistant Referee).

Selain itu juga ada Korea Selatan yang diarsiteki oleh Shin Tae-yong berhasil memecundangi Jerman 2-0. Uniknya, sekarang Shin Tae-yong menjadi pelatih kepala tim nasional Indonesia.

Ada juga  Jepang yang pada akhirnya bisa lolos grup lewat aturan yang unik, yaitu fair play. Saat itu Jepang bersama Senegal memiliki poin yang sama, selisih gol yang sama dan jumlah gol yang sama. Hal ini kemudian menggunakan fair play sebagai penentuan lolos. Saat itu Jepang hanya mengoleksi 4 kartu kuning, sedangkan Senegal 6 kartu kuning.

Terakhir, ada quotes legendaris yang kembali terucap yaitu “Football is Coming Home” dari para pendukung tim nasional Inggris. Tapi nyatanya hingga sekarang, “Football is Not Coming Home Yet”.

***

Jadi, menurut kalian Piala Dunia mana yang paling menarik? Kalo saya sih Afrika Selatan 2010. Setuju?

Tabik!